.quickedit{ display:none; }

Selasa, 06 November 2012

makalah pelestarian bahan pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bahan pustaka adalah salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan, sehingga harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal. Bahan pustaka di sini berupa terbitan buku, berkala (surat kabar dan majalah), dan bahan audiovisual seperti audio kaset, video, slide dan sebagainya.
Pelestarian bahan pustaka tidak hanya menyangkut pelestarian dalam bidang fisik, tetapi juga pelestarian dalam bidang informasi yang terkandung di dalamnya.
Maksud pelestarian ialah mengusahakan agar bahan pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan. Bahan pustaka yang mahal, diusahakan agar awet, bisa dipakai lebih lama dan bisa menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Sejarah bahan pustaka?
2.  Apakah yang menjadi perusak bahan pustaka?
3.  Bagaimanakah cara mencegah  kerusakan dan merawat bahan pustaka?
4. Bagamanakah Cara Perbaikan Bahan Pustaka?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui sejarah bahan pustaka dan jenis bahan pustaka
2.Untuk mengetahui macam-macam perusak bahan pustaka
3. Untuk mengetahui cara mencegah kerusakan dan merawat bahan pustaka
4. Untuk mengetahui Cara Perbaikan Bahan Pustaka




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Sejarah Bahan Pustaka
Bahan pustaka terdiri atas berbagai jenis dan bermacam sifat yang dimilikinya. Dari sejarahnya, manusia menggunakan berbagai medium untuk merekam hasil karya mereka. Bahan yang dipergunakan sesuai dengan pengetahuan manusia serta teknologi pada zamannya.
Bahan yang dikenal sebagai medium perekam hasil budaya manusia adalah:
(1)         tanah liat,                                                        (13) kertas,
(2)         papyrus,                                                           (14) papan,
(3)         kulit kayu,                                                       (15) film,
(4)         daun tal atau lontar,                                        (16) pita magnetik,
(5)         kayu,                                                               (17) disket,dll
(6)         gading,
(7)         tulang,
(8)          batu,
(9)         logam (metal),
(10)     kulit binatang,
(11)     pergamen (parchmental) dan vellum,
(12)     leather (kulit),
Kertas bisa dibuat dari berbagai serat yaitu: serat binatang,serat bahan mineral, serat sintetis, serat keramik, serat tumbuh-tumbuhan. Kekuatan kertas tergantung dari kekuatan serat sebagai bahan dasarnya.
Bahan pustaka yang lain ialah bahan non-buku yang juga disebut bahan audiovisual, media teknologi, alat peraga dan sebagainya. Materi bahan non-buku begitu bervariasi. Karena itu dalam memelihara bahan non-buku diperlukan berbagai keahlian dan keterampilan khusus. Kita harus memahami apa yang disebut dengan hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak. Harus kita fahami cara meng-operasikan peralatan, cara memperbaiki kalau ada kerusakan, dan bisa memeliharanya sehingga bahan-bahan tersebut awet dan lestari. Secara umum menurut kondisi bahan pustaka dapat dibeda­kan atas tiga jenis : 
1.              Bahan pustaka yang masih baik, bersih, utuh belum berubah warnanya, belum berpenyakit.
2.              Bahan pustaka yang sudah berpenyakit dalam artian sudah diserang serangga sehingga timbul noda-noda coklat.
3.              Bahan pustaka yang telah rusak dengan tingkat kerusakan tertentu sehingga memerlukan perbaikan dan bahkan ada yang sudah terlalu parah sehingga tidak bisa di perbaiki lagi.
B. Yang Dapat Menyebabkan Kerusakan Pada Bahan Pustaka
setiap pustakawan hendaknya mengetahui cara menyusun kembali dan mengangkut buku untuk dikembalikan ke rak, cara mengontrol buku yang dikembalikan oleh pembaca apakah pembaca merusakkan buku atau tidak. Mencegah masuknya binatang mengerat dan serangga ke perpustakaan juga merupakan hal penting yang harus diketahui seorang pustakawan. Begitu pula cara menghindari debu masuk ke perpustakawan cara, mengontrol suhu dan kelembaban ruangan.
Kerusakan bahan pustaka secara garis besar dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
v  Faktor biologi, misal serangga, binatang, pengerat, jamur.
v  Faktor fisika, misal cahaya, udara/debu, suhu, kelembaban.
v  Faktor kimia, misalnya zat-zat kimia, keasaman, oksidasi.
v  Faktor-faktor lain, misal bencana alam, api, manusia atau pengguna itu sendiri.
C. Cara Mencegah  Kerusakan Dan Merawat Bahan Pustaka
Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam bisa oleh manusia, serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem peracunan buku, penuangan larutan racun ke dalam lubang rayap, memberikan lapisan plastik pada lantai dan menempatkan kapur barus di rak dan akar “loro setu” di antara buku-buku agar serangga segan menghampirinya, ini merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka. Yang paling baik ialah menyediakan ruangan khusus untuk perbaikan bahan pustaka dengan petugasnya sekaligus, sehingga kalau diperlukan perbaikan bahan pustaka, dapat dikerjakan dengan cepat. Jangan menunggu kerusakan menjadi lebih berat. Tentu saja pencegahan yang berhasil akan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi perpustakaan.
Cara mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh jamur,oleh banjir,oleh api, dan oleh debu. Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh jamur disarankan agar kelembaban udara ruangan harus dijaga..
Kapur sirih, arang, silicagel atau mesin penyerap uap air yang bernama DEHUMIDIFIER dapat digunakan untuk menyerap uap air. Pemeriksaan kelembaban udara ruangan dan pembubuhan obat anti jamur pada buku merupakan salah satu cara mencegah kerusakan bahan pustaka.
Pencegahan kerusakan bahan pustaka karena banjir dapat dilakukan dengan cara membersihkan lumpur dan pengeringan bahan pustaka. Hendaknya bahaya banjir bisa diantisipasi. Kerusakan oleh api dapat dicegah dengan menghindari kebakaran di antaranya dengan memeriksa kondisi kabel listrik secara rutin, penyediaan alat pemadam kebakaran, serta adanya aturan yang ketat misalnya dilarang merokok.
D. Cara Perbaikan Bahan Pustaka
Sebagai pustakawan harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak, baik itu kerusakan kecil maupun kerusakan berat. Perpustakaan sebaiknya memiliki laboratorium untuk melakukan pekerjaan ini.

Cara-cara untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak yaitu dengan, antara lain:
1.      Menambal kertas
2.      Memutihkan kertas
3.      Mengganti halaman yang robek
4.      Mengencangkan benang jilidan yang kendur
5.      Memperbaiki punggung buku, engsel atau sampul yang rusak

Agar bahan pustaka dapat terus digunakan maka perlu diadakannya pelestarian bahan pustaka oleh seorang pustakawan. Pelestarian tersebut dimaksudkan agar bahan pustaka dapat terus diganakan dan selalu bermanfaat oleh para pembaca. pelestarian yang dapat dilakukan, antara lain:

1.      Fumigasi
Fumigasi ialah salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara mengasapi bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, dan perusak bahan pustaka lainnya terbunuh.
2.      Menghilangkan Keasaman pada Kertas (Deasidifikasi)
Deasidifikasi (deacidification), adalah kegiatan pelestarian bahan pustaka dengan cara menghentikan proses keasaman yang terdapat pada kertas.

3.      Laminasi
Laminasi artinya melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan pustaka menjadi lebih awet. Proses keasaman yang terjadi pada kertas atau bahan pustaka dapat dihentikan oleh pelapis bahan pustaka yang terdiri dari film oplas, kertas cromtom, atau kertas pelapis lainnya. SepertiLaminasi dengan mesin juga dibagi menjadi dua, yaitu : cara dingin, dan cara panas.
a.      Laminasi Mesin dengan cara dingin
Laminasi mesin dengan cara dingin ialah melapisi kedua sisi kertas dengan bahan yang disebut film oplas. Film ini diimpor dari Jerman. Film oplas ini mengandung lem, dan dapat dibuka kembali dengan cara membasahinya dengan air.
b.      Laminasi mesin dengan cara panas
      Laminasi dengan cara panas menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi bahan pustaka. Kertas dipanaskan antara 70-90°C, agar kertas cromton tersebut dapat menempel pada bahan pustaka
4.      ENKAPSULASI
Enkapsulasi adalah salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan yang bersifat fisik, misalnya rapuh karena umur , pengaruh asam, karena dimakan serangga, kesalahan penyimpanan, dan sebagainya.







BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
v  Dari sejarahnya, manusia menggunakan berbagai medium untuk merekam hasil karya mereka. Bahan yang dipergunakan sesuai dengan pengetahuan manusia serta teknologi pada zamannya. Bahan yang dikenal sebagai medium perekam hasil budaya manusia adalah: tanah liat, papyrus, kulit kayu, daun tal atau lontar, kayu, gading, tulang, batu, dan lain-lain. Semua bahan di atas bisa digolongkan sebagai bahan pustaka.
v  Selain manusia dan hewan, debu, jamur, zat kimia dan alam semesta juga bisa merusak bahan pustaka. Agar bahan pustaka tidak lekas rusak, setiap pustakawan harus mengetahui cara-cara merawat bahan pustaka.
v  Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam bisa oleh manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain. Penggunaan sistem pengumpanan, peracunan buku, penuangan larutan racun ke dalam lubang rayap, memberikan lapisan plastik pada lantai dan menempatkan kapur barus di rak merupakan cara untuk dapat mencegah kerusakan bahan pustaka.
B. SARAN
Setelah mengetahui semua tentang bahan pustaka, diharapkan pembaca dapat mengetahui sejarah bahan pustaka, penyebab kerusakan bahan pustaka, dan cara perbaikan bahan pustaka.
Penulis mengharapkan setelah membaca makalah ini pembaca benar-benar paham betapa pentingnya bahan pustaka agar selalu dirawat dan dilestarikan agar bahan pustaka tetap berguna dan bermanfaat sampai kapan pun.







DAFTAR PUSTAKA

media perpustakaan. (2012, 02). Retrieved 10 rabu, 2012, from www.media perpustakaan.org: mediaperpustakaan














 


 




KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA dengan judul “ Sejarah Dan Perawatan Bahan Pustaka”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materil, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat mulai dari awal sampai terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya Mahasiswa Jurusan Ilmu  Perpustakaan.



Makassar, 18 oktober 2012


Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
DAFTAR ISI  .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................
A.    Latar Belakang ................................................................................................................   
B.     Rumusan Masalah ...........................................................................................................
C.     Tujuan Masalah ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................
1. Bagaimanakah Sejarah bahan pustaka? ............................................................................
2.  Apakah yang menjadi perusak bahan pustaka? ...............................................................
3.  Bagaimanakah cara mencegah  kerusakan dan merawat bahan pustaka? ........................
4. Bagamanakah Cara Perbaikan Bahan Pustaka? ................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................
1.      Kesimpulan .....................................................................................................................
2.      Saran ...............................................................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................












1 komentar: