.quickedit{ display:none; }

Selasa, 24 September 2013



WiilDaan
Tepatnya 18 september 1992, seorang bayi mungil terlahir kedunia bernama lengkap Alwil Nur Lexamana, biasanya dipanggil Wiil, di sebuah Rumah Sakit swasta milik teman ayahnya sendiri. ketika  berusia  4 tahun Alwiil mengalami peristiwa buruk yang tak akan pernah mungkin terlupakan dalam sejarah kehidupannya, Peritsiwa yang hampir saja membuatnya cacat fisik atau bahkan merenggut nyawanya sendiri. Ketika hendak menyebrang di sebuah jalan yang sepi, yang penuh dengan batu kerikil yang berserakan dan berukuran sebesar  bola kasti, wiiil awas! Belum selesai teriakan tersebut terdengar dengan jelas…  “tckhakh” suara tabrakan motor Rx-king menabrak kaki kirinya yang diikuti dengan teriakan menjerit kesakitan;  sesaat kerikil berhamburan kepinggir jalan, kamu tidak apa-apa? Tanya seorang pria yang bertubuh tinggi, kekar,  berkulit coklat, berkumis  tebal dengan rambut yang acak-acakan seolah tidak pernah disisir selama sebulan penuh dan memakai baju kaos oblong yang dipadukan dengan jaket jeans dengan celana levi’s model tahun 90an yang kemudian menggendong alwiil kearah pinggir jalan dekat orang yang meneriakinya tadi. “Ada yang luka?” Tanya wanita yang tak lain adalah tantenya sendiri, pria  yang aneh itu  hanya diam dan tidak berkomentar, dengan ekpresi wajah tanpa rasa bersalah sedikit pun, hanya merogoh saku celananya lalu mengeluarkan beberapa lembar  uang yang ada gambar cengkeh dan pahlawanya, “ini mungkin bisa membantu” sambil menjulurkannya tepat di hadapan alwiil, “terima kasih sebelumnya tetapi saya tidak butuh uang anda, saya hanya butuh pertanggung jawaban anda sebagai seorang lelaki yang gentlemen, balas wanita dengan nada suara agak menahan emosi yang telah ada diujung tanduknya. Lalu mengembalikan uang pria tersebut. ”maaf” tegas pria saat hendak menaiki motornya kembali, Breemm bremm buuumm…. lenyap dengan sekejap layaknya orang yang habis melihat hantu. Bisa dibilang dia adalah seorang pria pengecut.
Berselang beberapa menit kemudian setelah pria yang menabraknya telah  pergi, Alwil mencoba untuk berdiri tetapi rasanya ia hanya memiliki satu kaki saja,,,, kenapa kaki kiriku tidak bisa bergerak? Tanyanya  dalam hati sambil membentak kakinya… “
“Wiil ayo kerumah Tante dulu istirahat”
  tapi aku tidak bisa berdiri’ jawab Alwiil!
“Maksudmu?” Diikuti dengan ekspresi bingung…..
“coba Tante periksa dulu, astaga kakimu”,,, Toloong… suasana pinggir jalan yang sepi dan kerikilnya berhamburan dimana - mana, rasanya menjadi ramai dengan suara  teriakan  minta tolong, sesaat muka Alwiil berubah manjadi pucat dan tertunduk takjim seluruh tubuhnya lemas, matanya terpejam, dan ia tak sadarkan diri lagi.
Dengan pandangan samar – samar alwiil melihat kedua  orang tuanya  dan seorang kakek yang tidak ia kenal  sedang berdiri disampingnya dengan muka panik, khawatir, cemas yang bercampur menjadi satu, alwiil tidak tahu bagaimana caranya ia bisa sampai di dalam kamarnya, rasanya kejadian tadi seperti mimpi. “ maaf saya periksa dulu nak!” Kata seorang kakek yang ternyata seorang tabib, Huaaarrrghhh!!!! Toloong jangan bunuh saya, ketika melihat tabib mulai memegang kakinya.
Dari hari berganti menjadi minggu lalu tak terasa telah beberapa bulan Alwiil terbaring tak berdaya dikamar kesayangannya itu,,, semua kegiatannya ia habiskan di tempat tiidur, makan, minum main game, bahkan buang air sekali pun… hal tersebut sungguh sangat membosankan bagi alwiil, tak bisa bermain bersama teman-teman seusianya, belum lagi dihantui perasaan cemas akan kondisi kakinya yang bisa membuatnya cacat fisik.
Alhamdulillah berkat bantuan dan Ridha Allah SWT , akhirnya alwiil bisa berjalan normal kembali, layaknya orang yang tak pernah mengalami patah tulang dibagian kakinya. Peritiswa kelam tersebut telah usai, dan berharap tidak akan terjadi lagi pada dirinya. pada tahun 1997  alwiil memulai Pendidikan Dasarnya  dan tamat SD pada tahun 2002 lalu masuk SMP pada tahun yang sama lalu tamat pada tahun 2007, kemudian masuk SMA,  kini Alwiil telah berusia 17 tahun, atau ABG hehehe :-D tetapi   rasa kesepian pun semakin dirasakannya  dan terkadang iri dengan teman sepermainannya, mereka memiliki saudara kandung, entah itu kakak ataupun adik, mereka  bermain bersama, berangkat sekolah bersama dan menjadikannya teman curhat , memang sejak sekolah Alwiil tak memiliki teman yang dekat dengannya dia lebih memilih untuk sendiri dan  menghabiskan waktunya dirumah, untuk menulis karangan, tapi ia tetap bersyukur masih punya kedua Orang Tua yang lengkap dan menyayanginya dengan tulus dan penuh kasih sayang.
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas pada tahun 2010, Alwiil melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan memilih Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui jalur PMJK di Universitas kesukaannya yang telah lama ia cita - citakan, namun takdir berkata lain, alwiil akhirnya lulus di jurusan ilmu perpustakaan di Universitas Islam yang tak pernah tebayangkan olehnya akan masuk pada universitas tersebut apa lagi dengan jurusan yang kurang familiar.,,, padahal cita-citanya adalah seorang penulis hebat dan terkenal, alwiil juga sangat fans dengan Chairil Anwar, Andrea Hirata, Dan Penulis terkenal lainnya. Pada September 2010 alwiil resmi menjadi Mahasiswa, mendapatkan teman baru, pelajaran baru dan tentunya juga harus belajar dewasa dan mandiri. Tiap hari alwil jalani profesinya sebagai mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan yang hampir tiap minggunya membuat tugas makalah dan laporan sehingga berat badan pun menurun drastis.  Kini secara perlahan Alwiil mulai mengubur dalam – dalam impiannya untuk menjadi mahasiswa sastra,,, memang terkadang apa yang kita rencanakan tak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; Baginya apa yang ia jalani sekarang adalah rencana Tuhan yang terbaik untuknya.
Waktu memang tak pernah terasa lama ketika kita melakukan kesibukan,dari senin-selasa-rabu langsung wusss hari sabtu. kini alwiil telah semester 4.
*********************************
Ketika hendak menuju lt.2 saat menginjak anak tangga ke-5 , Kak Alwil yah?!?” Iya!” Kenalin kak namaku Daanul panggil saja Daan, sambil menjulurkan kertas binder berukuran 21 cm dari arah samping kiri, alwil mengambil kertas tersebut “Lalu?”  alwiil mengankat kedua bahunya, “jadi begini. . . .” sebelum melanjutkan perkataanya, tiba – tiba “ Diberitahukan Kepada Pemilik Kendaraan Dengan Nomor Plat AD 17 AR Agar Sekiranya Memindahkan Kendaraannya Sekarang Juga” Astaga, permisi Kak Wiil! Sambil berlari menuruni anak tangga menuju kearah kendaraanya yang dia parkir didepan Fakultas. “Hmmm lucu bin aneh betul dunia ini”,,,, gumam Alwiil. Lalu menuju ke ruang perkuliahan 3.10. tiap hari ia selalu mencari Junior yang memberikannya selembar kertas binder yang memmbuatnya bingung untuk apa kertas binder tersebut diberikan padanya, semua ruang perkuliahan telah dimasukinya hanya untuk mencari junior yang dianggapnya misterius, alhasil nihil dari sekitar 500-an mahasiswa difakultasnya tak ada satu  pun yang  menganalinya. Proses perkuliahan semester 4 selama kurang lebih enam bulan telah usai, selama enam bulan pula ia dibuat penasaran dengan selembaran kertas binder, namun di sisi lain  itulah saat – saat yang paling ditunggunya, dan mungkin bukan alwiil saja yang menunggunya mahasiswa lain pun juga menantikan musim liburan panjang selam 3 bulan itu. Pembayaran uang SPP dan KRS Semester v sudah beres, rasa kangen pada  kampung halaman tidak tertahankan lagi, rasanya ingin bertemu kembali dengan Orang Tua, dan sanak keluarga lainnya,  akhirnya alwiil putuskan  untuk pulang ke kampung halaman.
            Keesokan paginya Alwiil berangkat ke Terminal Mallengkeri,,,
“mauki pulang kemana dek?” Tanya seorang sopir mobil
“mauka PulKam ke Bulukumba daeng” jawab Alwiil sembari menegok ke arah kanan kiri seperti sedang mencari seseorang……
“kalau begitu naik di mobil saya saja” sopir itu membawa tas ransel alwiil  berjalan menuju mobilnya…
“tapiii…..penumpangnya belum ada?!” Alwiil mengerutkan keningnya
“tenang maki dek’ aman sampai tujuan, silahkan naikmi” sembari membuka pintu mobil bagaian depan…
        Alwiil hanya tersenyum…..
“hmm,, kapan berangkatnya?” gumam alwiil, yang hampir tiap menit melihat jam tangannya….

Pukul 09.00
akhirnya mobil yang ditumpanginya berangkat juga,,,

 pukul 12.45
alwiil telah sampai di depan rumah, ayah dan ibu telah menantinya di depan pagar…

Hari itu, satu minggu setelah  sampai di kampung halaman. “alwiil…. Wiil…!” ibu memanggil. Alwiil masih sibuk main game di dalam kamar….
“kerjaan kamu tuh!” alwiil keluar dari kamar dengan membawa sapu untuk membersihkan gudang. Depan pintu gudang ibu telah menunggu…. “Nah! sekarang kamu bantu ibu,  bereskan gudang ini,  bisa kan?” seperti biasa alwiil  hanya mangguk –mangguk  dan dibalas senyuman oleh ibunya.
            Hari ini sangat duper melelahkan, seharian hanya berhadapan dengan alat kebersihan dan barang rongsokan yang debunya sangat tebal,,, huffff Alwiil mengeluh dalam hatinya.
“sekarang kamu masukkan semua buku itu kedalam karung, lalu keluarkan di depan pagar…” perintah ibu, “bukunya mau dikemanakan bu?” di jual ke tukang loak!”
“Ha!!!! Tidak…tidak..tidak..” Alwiil lalu mengeluarkan bukunya dari dalam karung,
 “Alwiil” gerutu ibu…
“tenang Bu, Alwiil punya ide yang cemerlang”, sambil menggulung lengan bajunya dan mulai bersemangat kembali…” kalau begitu ibu tinggalakan dulu ke dapur.,  
“Ok bu’ masak yang enak ya,, jangan lupa tumis kangkungnya”
“iya” balas ibu.
 Kini saatnya alwii mempraktekkan teori yang  didapatkannya dari bangku kuliah selama 2 tahun, alwiil berencana membuat gudangnya yang berukuran ...cm menjadi perpustakaan pribadi. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyiapkan peralatan rak buku,, rak tersebut terbuat dari kursi dan meja yang sudah rusak, kaki kursi dan kaki meja disambungkannya menggunakan lem kayu, sambungan tersebut rata – rata memiliki panjang 170 cm lalu untuk papannya terbuat dari kardus, yang di tumpuk sampai ketebalannya mencapai 8 cm lalu dibungkus dengan kain sarung bekas, ketebalan tumpukan tersebut sudah bisa digunakan sebagai papan penyimpanan buku tebal.  rak tersebut berdiameter 85 cm x 170 cm.  Tiap balok yang berukuran 170cm : 4 = 42,5 cm berarti 4 balok berukuran 170 cm memiliki 4 papan, sebagai penyimpanan bukunya.  sebuah rak yang cukup unik, balok yang terbuat dari sambungan kaki kursi dan kaki meja serta papan palsu, alias tumpukan kardus.. setelah peralatannya selesai, alwiil membuat penomoran buku dengan menggunakan pedoman Electronic Dewey Decimal Cllassification E-DDC 23, dan katalog AACR 2 dengan menggunakan E-LIBRARY dengan software perpustakaan Slims,, sebuah program yang downloadnya dari internet dengan alamat website : http//slims.web.id dengan software ini dapat mempermudah mudah dalam pegolahan bahan pustakanya, selain itu tidak perlu membuat katalog manualnya lagi.  hari-hari liburnya pun lebih banyak terhabiskan diruangan yang akan dijiadikan sebagai perpustakaan pribadi nantinya.  E-DDC 23 adalah adalah aplikasi yang khusus dikembangkan untuk membantu tugas  pustakawan Atau pengelola perpustakaan dalam  menentukan  nomor  klasifikasi  suatu  koleksi.  Karena sifatnya
yang free, maka freeware ini boleh digunakan dan didistribusikan  siapa saja secara bebas demi kemajuan
            perpustakaan khususnya di Indonesia. Dilarang keras menjualbelikan freeware ini!   cara penggunaannya adalah terlebih dahulu tentukan disiplin ilmunya,  DDC 23 terbagi kedalam 3 ringkasan yakni Ringkasan pertama sepuluh kelas utama,
000 karya umum, 100 filsafat dan psikologi, 200 Agama, 300 ilmu sosial, 400 Bahasa, 500 ilmu murni, 600 ilmu terapan, 700 kesenian dan rekreasi, 800 kesusastraan, serta 900 sejarah, geografi. Ringkasan kedua seratus divisi dan Ringkasan ketiga seribu seksi. Akhirnya beberapa eksamplar buku telah berhasil ia olah, dan dibuatkan databasenya. Namun belum bisa di Onlinekan karna  tidak ada akses atau jaringan Internet yang cukup memadai, maklum lagi dikampung.  saatnya penyusunan ke rak buku yang unik, yang diberi nama “foot shelf Book” artinya “rak kaki” , kini tinggal beberapa lembar dokumen saja yang rencananya akan diarsipkan, saat menyeleksi arsip – arsip yang tersimpan dalam map anti rayap,  alwiil menyeleksi dokumen yang dianggapnya penting “akta kelahiran?!’ perasaan akte kelahiranku ada di Makassar?…alwiil memutar bola matanya, lalu mengerutkan keningnya.
Nama : DAANUL AN-NUR, Tempat Tanggal Lahir BULUKUMBA, 18 SEPTEMBER 1992  haa!!! Kini alwiil semakin bingung,,, suara pintu perpustakaan pribadinya terbuka treekckh… boleh ibu masuk ? Alwiil tak bergeming sama sekali, dan tidak juga mangguk seperti biasanya dia hanya memegang akte kelahiran sembari menatap wajah ibu.. seolah ingin mengatakan sesuatu yang serius.
“Ya sudah ibu hanya mau mengingatkanmu kalau sekarang sudah waktunya makan siang, kalau begitu ibu ke dapur dulu”, “ibuuu”, alwiil berteriak ketika hendak menutup pintu perpustakaan pribadinya, iya kenapa nak?! “Mmm aaa anuuu aalwiil sayang ibu” ibu tersenyum lalu menghampiri dan mengusap kepala alwiil  dan mencium keningnya dengan hangat, “ibu juga sangat sayang padamu”.   Alwiil merasa bukan waktunya untuk menanyakan akte kelahiran yang telah membuatnya bingung.
            Siang itu, saat alwiil barsama ayah dan ibu sedang makan siang bersama. Alwiil tak seperti biasanya, makannya pun hanya sedikit,
 “kamu kenapa?”tanya ayahnya.. Maaf saya  boleh tanya sesuatu tidak? Bolehkan  bu? Bolehkan yah?
 “Boleh” jawab ayah dan ibu secara bersamaan,
“tapi alwiil butuh jawaban yang jujur”, ayah mengerutkan keningnya lalu minum, sementara ibu mendekati alwiil “memangnya mau nanya apa, kamu sakit?”
“ Titt… tidak bu”. Jawabnya terbata-bata
 “Lalu ada masalah apa?” tambah ayah….  
“ tadi alwiil menemukan surat akte kelahiran, tapi anehnya kenapa  tempat tanggal lahirnya sama dengan tempat tanggal lahirku?” 
“Berarti itu akte kelahiran kamu” jawab ayah dengan santai sambil mengambil sayur kangkung tumis ke piringnya,
“jadi nama alwiil yang sebenarnya daanul an-nur? Bukan Alwiil Nur lexamana? “Alwil menyeringai ayah seolah siap untuk berdebat,
“ maksud kamu apa wiil?” Dengan nada suara yang kurang jelas karna makannya sedang lahap sekali,,, Alwiil beranjak dari meja makan menuju bekas gudang yang sekarang telah disulapnya menjadi perpustakaan pribadi,,, Ayah dan Ibu hanya bertatapan tidak tahu mau berbuat apa. Sesaat kemudian Alwiil kembali kemeja makan dan membawa surat yang isinya mengenai akte kelahiran yang dipertanyakannya, saat itu, ibu sedang ke toilet.
 “ini akte kelahiran yang alwil maksud Yah” lalu meletakkan akte kelahirannya disamping bakul nasi,,,
 “ooh!!! Kalau yang ini akte kelahiran palsu”
 “maksudnya yah? Masa’ iya akte kelahiran palsu disimpan dimap yang anti rayap?! Padahal ijazah ayah saja hanya di simpan dimap biasa dan tidak terurus?!” Alwiil protes terus dengan jawaban ayah yang semakin tidak masuk akal baginya….
“Namanya juga akte kelahiran palsu”, kata ibu sembari  berjalan menuju meja makan…
”tapi surat ini ada legalisir aslinya”lagian kalu palsu kenapa masih disimpan? kenapa tidak dimusnahkan saja? alwiil tak memiliki nafsu makan lagi saat itu,,, meskipun beberapa masakan kesukaanya belum ia makan.
 “jadi kamu tidak percaya sama ayah dan ibu?” gertak ayah, kali ini Alwiil hanya diam dan tidak mau mempersoalkan akte kelahiran itu di meja makan , takut terjadi selisih paham yang lebih dalam lagi. Beberapa menit kemudian suasana makan siang menjadi sangat hening, tak ada suara menguyah, suara dentingan sendok dan piring…
“Sudahlah tidak usah difikirkan, oh iya,  ayah dan ibu sangat bangga padamu, ternyata tidak sia-sia kamu masuk jurusan ilmu perpustakaan,” ayah memuji alwiil sembari mengangkat jempolnya dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan..
“iya, kalau kamu butuh dana untuk perlengkapan perpustakaanmu, ibu dan ayah siap membantu” tambah ibu..
ciyyu?!hehehe... alwiil kegirangan, namun tak lantas melupakan permasalahan akte kelahiran palsu yang didapatkannya…..
            Setelah makan siang bersama, Alwiil menuju ,lemari penyimpanan dokumen, yang berada diruang kerja ayahnya  dan langsung mengaduk isi lemari penyimpanan dokumen berharap ada petunjuk tentang akte kelahiran palsu itu. Alhasil ia tidak  menemukan dokumen penting apapun, Selain ijazah dan surat tanah namun alwiil menemukan album foto masa kecilnya, saat membuka album foto halaman demi halaman,  alwiil tersenyum sendiri, terkadang merasa geli dan gemas dan sejenisnya lah saat melihat foto masa kecilnya. Meskipun ada beberapa orang yang tidak ia kenal sedang foto bersamanya.
*****************************************
Tak terasa telah memasuki bulan September, seminggu lagi proses perkuliahan semester 5 akan dimulai, Ahad depan Alwiil akan kembali ke Makassar.
            Satu minggu telah berlalu, malam ini adalah malam ahad  dan esok subuh Alwiil akan kembali lagi ke Makassar. Ketika hendak berpamitan dengan ayah dan ibu,
“tidak ada orang di dunia ini yang alwiil percaya selain ayah dan ibu.” Katanya Sembari berjabat tangan.
“Ibu titip perpustakaanku” Ibu hanya tersenyum.
            Pesan ayah dan ibu hanya satu, “jangan lupa shalat lima waktu”.
 Ditengah perjalan alwiil kepikiran dengan akte kelahiran palsu itu, “akh!” alwiil menepuk jidatnya, akte kelahiran palsunya kelupaan., ia kemudian  memutar kembali kendaraannya menuju rumah untuk mengambil akte kelahiran yang membuatnya tidak tenang.
Tak lama kemudian alwiil sampai depan pintu rumah, “Assalamu Alaikum” ketika hendak masuk diruang tamu,,,,,
“syukurlah nggak ada orang” lalu menyelinap masuk ke perpustakaan  untuk mengambil beberapa dokumen didalam map anti rayap, termasuk akte kelahiran yang dianggapnya palsu, lalu  memasukkan ke dalam tas ranselnya, ketika hendak menuju ruang keluarga alwiil melihat ayah, ibu dan seorang gadis bersama dengan orang tuanya sedang berbincang sangat akrab …..
“tak terasa kamu sekarang sudah besar, cantik lagi!!!” kata ibu kepada gadis itu….
Alwiil mendekat ke ruang keluarga dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, “maaf yah, bu,” lalu ia duduk dekat tv yang berhadapn langsung dengan ibu…..
“loh! Kenapa pulang lagi? Kuliahnya diundur?”
“tidak yah” jawab alwiil dengan nada suara yang kurang begitu bersemangat…..
“Uang bulananya kurang?”  ayah menyeringainya
“tidak” sambil menggeleng-gelengkan kepala…
“saya cuman lupa bawa mp3” jawab alwiil sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal…..
“ooohhh ada – ada saja !!!” ibu dan ayah tersenyum….
“Nah!!! sekarang  kenalin ini om alex, dan istrinya tante irma, rekan bisnis ayah,kamu dulu lahir di rumah sakit Om Alex loh!  mereka berdua juga seorang dosen di Universitas kamu tempati kuliah sekarang, tapi tidak mengajar di fakultasmu” Alwiil hanya  mangguk – mangguk mendengar perkataan ayah, namun pandangannya menuju ke arah gadis yang sedang duduk di samping ibu….
”Eh! Maaf kelupaan, kalau yang disamping ibu kamu itu, anaknya om alex sama tante irma,,,
“ alwiil panggil saja wiil” sembari berdiri mejulurkan tangannya kearah gadis yang membuatnya penasaran, sebelum ayah menyebutkan nama gadis itu,,,
“ wildaeni  panggil saja wilda” maaf bukan muhrim, kata wilda…..
“ooh,, maaf!.”.. Alwiil tersenyum,,, lalu minta pamit untuk berangkat kembali ke Makassar…..
***************************************
Keesokan paginya,,, tididik…tididik..tiddidik..tedidik…alwiil mematikan suara jam alarm yang sangat megganggu, lalu bangun dengan olahraga ringan sekedar  meregankan badannya ,.  jam sembilan pagi ia sudah berada  di kampus,,,,
“hay bro” dari arah  papan pengumuman sahabatnya menyapa,
 “hay sennen,” jawabnya,
“ANGGARA” hahhaah alwiil tertawa
“iya, anggara” dengan suara pelan seperti syahrini,, sebenarnya sih nama aslinya abdul sennen….
“aahhh!!! Sial jadwal mata kuliah di semester ini benar – benar padat” keluh anggara..
“loh! Bukannya bagus, kan tiap hari kita bisa ketemu dengan cewek – cewek cantik dan seksi, saking seksinya cuman matanya aja yang kelihatan hehhehehe” Alwiil ngeledek anggara…
“kalau yang itu bukan seksi namanya, tapi paranormal” balas anggara
“hahahahahhahha” mereka mundur dari papan pengumuman dengan tertawa terbahak – bahak….
“ups!!! Sorry!?”  alwiil menabrak seorang gadis yang anggara sebut paranormal ketika berjalan keluar dari arah papan pengumuman, gadis itu tak berani menatap wajah alwiil berlama - lama, ia hanya menyipitkan matanya, pertanda kalau sedang tersenyum lalu tertunduk dan tergesa-gesa  meninggalkan alwiil menuju lantai dua…….
“gimana rasanya ketemu dengan paranormal” Tanya anggara
“itu bukan paranormal bapak anggara abdul sennnen!!!?” jawabnya dengan muka jengkel
“lah!!! Trus apaan?!” anggara berusaha menyakinkan alwiil kalaau cewek itu paranormal..
“kalau cewek yang tadi itu NinjaHatoriii, puaaas!!!”
“wahaahhahhaha ,lebih parah lagi dong bro” anggara tertawa terbahak – bahak…..
“hari ini aku mau bolos kuliah aja”
“Ha!” alwiil terperanjat rasanya tak percaya dengan apa yang anggara ucapkan barusan....
            Anggara  lalu menyerahkan sebuah kertas binder berukuran 21 cm kepada alwiil ketika hendak bolos kuliah,
“kertas binder?” keningnya berkerut…
“tadi ada mahasiswa cowok semester 3 menitipkan kertas binder itu pada saya untuk diberikan ke kamu” jelas anggara..
“lalu dia bilang apa lagi sama kamu?” Tanyanya
“hanya itu aja, nggak ngomong apa – apa lagi, eitz  kalu nggak salah dengar, namanya Daarul eh dawknul” anggar bingung sendiri….
“Daanul?”  alwiil mencoba menebak…
“nah! Ituu Dengkul” anggara kegirangan tak jelas..
“D-A-N-U-L you understand mr.anggara? jawab alwiil dengan gaya bahasa cinta laura…
     Anggara tersenyum,,, “Lebay loh!!”.
            Sesaat, Alwiil tertegun bingung bercampur cemas. Rasanya tak mungkin seorang cowok menyukainya.ia bertambah penasaran, semangatnya seakan terkulai lumpuh. Ia terdiam dan menunduk sepeti layaknya orang yang lagi mengheningkan cipta. Lalu  melipat kertas binder tersebut dan memasukkan kedalam saku celana bagian belakang….
“Tidak usah dipikirkan mungkin saja dia hanya fans sama kamu,  kalau ada nasib, lain hari kalian bisa bertemu lagi” anggara mencoba untuk menenangkan..
“duluan bro” anggara lalu menuju arah parkiran motornya……..
“Ok! Hati-hati”…balas alwiil.
            “Baru hari pertama kuliah, tapi sudah dibuat bingung plus penasaran sama orang aneh, yang satunya menutup seluruh tubuhnya hingga hanya matanya saja yang kelihatan layaknya ninja hatori, dan yang membuat bingung lagi, untuk apa seorang cowok memberikan kertas binder dengan alasan yang tidak jelas”
Alwiil berbicara dalam hati saat  berjalan menuju ruang perpustakaan……..
Diruang perpustakaan itu,
“akhirnya, saya temukan juga” lalu mengambil buku dari rak dengan nomor klas 150-an…
“maaf itu buku saya” alwiil menengok kearah belakang…., seketika alwiil terperanjat saat melihat seorang cewek yang memakai jilbab model pashmina dengan make-up tebal sedang  baju dan roknya bertabrakan warna, berusaha merebut buku psikologi yang sedang dipegangnya…
“eh! Ntar dulu,” alwiil mengangkat tangan kirinya tinggi –tinggi yang sedang memengang buku, berharap agar buku tidak direbut dengan cewek berhijab model pashmina,,,
“itu buku saya” tegas cewek berhijab pashmina,,,
“enak aja, eh neng, ini buku milik perpustakaan, siapa saja berhak meminjam dan membacanya kapan saja jika di perlukan” tegas alwiil..
“cowok aneh, nyebelin, idiot, sok keren, belagu” ledek seorang cewek berhijab pashmina..
“maksudnya apaan nih!?!” mau kamu apaan?!?  Muka alwiil mulai memerah…
“saya cuman mau buku psikologi yang ada ditanganmu kirimu itu”…jawab cewek pashmina kemudian,,,
“jilbab kamu keren juga, beli dimana?” alwiil mulai mengontrol emosinya…..
“makasih bwanyak pujiannya, tapi tolong dong, buku psikologinya” jawab si cewek dengan muka tersipu malu…
“nih!” alwiil menurunkan tangan kirinya lalu menjulurkan buku psikologi yang sedang dipegangnya ke cewek jilbab pashmina..
“by the way, pertanyaan saya belum dijawab!?... tambahnya
“pertanyaan yang mana?” cewek dengan model pashmina itu kebingungan..
“ituuu… jilbabnya beli dimana?”alwiil lalu mengelus kain jilbab cewek itu,,,
“ooh!!! ini  model jilbab terbaru, kainnya terbuat dari benang sutra yang di import langsung dari luar negeri”,, jawabnya dengan nada suara centil dan pamer…
“heran”kata alwiil
“heran kenapa?” tanya cewek model pashmina tadi sembari berjalan  menuju ruang baca,,,
“heran aja, kenapa bisa seorang cewek berjilbab model terbaru, dengan kain import, tapi perkataannya tidak bermodel dan justru merupakan perkataan yang dieksport dari binatang” jawab alwiil dengan tenang…
cewek model pashmina menoleh kearah alwiil,, kemudian berjalan kembali untuk mendekati alwiil yang dari tadi masih berdiri di dekat rak buku kategori filsafat … “maksudnya apaan? Ngeledek?!”
“kalau mau tau saya ngeledek atau nggak! Baca aja buku psikologi itu” jawab alwiil
“kenalin Bunga, maaf kalau kata-kataku tadi membuatmu tersinggung, tapi sungguh aku cuman bercanda, eitzsz lebih tepatnya sih, kelepasan, sungguh” dengan muka memelas…
“Alwiil. Panggil saja Wiil, sembari menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan sebagai tanda dia memafkan cewek berjilbab pashmina, yang bernama bunga…
            Mereka bertatapan lalu saling tersenyum,,,
“kalau boleh tau, jurusan apa? Semester berapa?” alwiil lanjut bertanya….
“aku semester 3, jurusan kesehatan masyarakat” jawab bunga dengan tersipu malu..
“kamu sendiri?!” bunga balik bertanya kepadanya..
“kalau aku jurusan ilmu perpustakaan, sekarang sudah semester 5” jawab alwiil dengan santai dan sok keren…
“Senang berkenalan denganmu” kata bunga yang hendak menuju keruang sirkulasi untuk meminjam buku psikologi yang diperebutkannya tadi..
“senang?! Mata alwiil melotot keheranan,,,
“maksudnya aku senang bisa dapat buku psikolginya hehehhehehe…” bunga nyegir sendiri…duluan yah cowok tiang listrik,, teriak bunga yang sedang menuju keruang sirkulasi yang berada di lantai dasar..
“sialan!! Woi kembaliin bukunya,” alwiil berlari menghampiri bunga di ruang sirkulasi..
“nggak bisa, kamu kan udah ngalah,,, bunga lalu menjulurkan lidahnya dan keluar melalui daun pintu perpustakaan yang telah menggunakan sistem RFID..
****************************************
Malam itu,,, alwiil terbaring menatap langit – langit kamar kostnya, kali ini pikirannya tambah kacau, selain memikirkan soal kertas binder yang diberikan kepadanya, alwiil juga kepikiran dengan akte kelahiran palsu yang ia dapatkan beberapa minggu yang lalu di gudang rumahnya,,, kini Alwiil mulai berfikir…..
 Tiba –tiba telepon genngamnya berdering.
Ia beranjak mengambil telepon genggamnya di atas lemari. Mengangkat telepon.
waalaikmmussalam,YAH”
            Alwii terbangun, sembari berlari keluar kamar kostnya untuk mencari sinyal….
Kenapa YAH !? kamu ambil akte kelahirannya? Ayah ternyata menelepon alwiil untuk bertanya mengenai akte kelahiran palsu…
            “Ia, akte kelahirannya alwiil yang ambil”
            “lalu, kamu simpan di mana?”
“saya bawa ke Makassar, emangnya kenapa? Itukan akte kelahiran palsu, untuk apa di simpan?” Alwiil sibuk mondar – mandir mencari sinyal di depan kamar kostnya….
“Ayah dari ribuan kilometer sana menghela nafasnya. Ayah terdiam.
“halo.. haloo… haloo!!!?! Alwiil berlari menuju taman depan kamar kostnya…
            Beberapa menit kemudian ayah menutup telepon, persis ketika alwiil sampai di taman depan kamar kostnya. mencoba menghubungi kembali, tapi telepon ayah tidak diangkat, alwiil mencoba terus sampai panggilan yang ke 20 kali, namun ayah tidak mengangkat teleponnya. Alwiil tetap berada di taman,  tidak bisa tidur,  pikirannya kacau balau. .. malam beranjak semakin larut…

Pukul 01.00
Sudah tiga jam Alwiil mematung di taman, tak ada tanda – tanda telepon genggamnya  berdering.
Alwiil melihat jam tangannya, Sekarang sudah pukul 04.00, 1 jam lagi telah masuk waktu shalat subhu.
Alwiil menarik nafas dalam – dalam, matanya telah memerah, kedinginan dan merasa mual, akibat semalam mematung di taman, karena tegang perutnya menjadi ngilu, betisnya seakan membeku, bagian belakangnya menjadi sangat kaku, dadanya sesak karna memendam marah,  kini pikirannya dilanda keraguan dan kesedihan serta kekecewaan.
Alwiil lalu bertanya dalam hatinya….
“Apakah yang sebenarnya terjadi dalam hidupku? Apakah persepsiku selama ini akan benar – benar terjadi? Atau apakah yang kubayangkan akan berbanding terbalik dangan kenyataan yang sebenarnya?”
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR” suara adzan mulai dikumandangkan, pertanda telah masuk waktu shalat subhu….
Alwiil duduk bersandar sejenak di pohon ka’ne (nama pohon dalam bahasa bugis), lalu beranjak dari taman menuju masjid untuk shalat subhu secara berjamaah,,,,,
Nawaitul Wudluu-A Lirafil Hadatsil Ashgari Fardlan Lillahi Ta’aalaa”
Alwiil mulai membasuh mukanya dengan air wudhu yang sangat dingin, yang seketika menusuk sampai kedalam tulang pipinya dan membekukan amarahnya semalaman penuh.
            Selepas shalat Alwiil berdo’a, kini perasaanya mulai agak tenang…
            “Nama kamu siapa?” Tanya seorang ustad
            “alwiil”  mencium tangan ustad..
 “terkadang hidup memang berat, membuat kita hampir menyerah, tapi percayalah Allah swt akan selalu melindungi umatnya di manapun berada, suka maupun duka.” pak ustad memberikan pencerahan pada alwiil,,,
Alwiil hanya mangguk – mangguk seperti biasanya, sok paham dengan apa yang ia dengarkan...
“ini, gunakanlah setiap kali engkau shalat, InsyaAllah  engkau akan terhindar dari bahaya dan masalah yang kamu hadapi akan dimudahkan Oleh Allah swt.” Pak ustad memasangkan tasbih berwarna coklat susu ke leher Alwiil…
“terima kasih,” alwiil tersenyum bahagia mendapatkan tasbih dari pak ustad.
************************
Selama tiga hari kemudian ayah dan ibu tidak pernah menelefon alwiil, yang tak seperti biasanya dari dosis telefon 3x1 per-jam kini telah berubah dosis menjadi 0x1 perjam.
Alwiil mencoba untuk mencari tahu mengenai akte kelahiran yang dianggap palsu oleh ayah dan ibu,
“saatnya menjadi seorang detektif”  sembari meninju dinding kamar kostnya…

                                   MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA,,, 

hak cipta dilindungi 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar