WiilDaan
Tepatnya 18
september 1992, seorang bayi mungil terlahir kedunia bernama lengkap Alwil Nur
Lexamana, biasanya dipanggil Wiil, di
sebuah Rumah Sakit swasta milik teman ayahnya sendiri. ketika berusia
4 tahun Alwiil mengalami peristiwa buruk yang tak akan pernah mungkin
terlupakan dalam sejarah kehidupannya, Peritsiwa yang hampir saja membuatnya cacat
fisik atau bahkan merenggut nyawanya sendiri. Ketika hendak menyebrang di
sebuah jalan yang sepi, yang penuh dengan batu kerikil yang berserakan dan berukuran sebesar bola kasti, wiiil awas! Belum selesai teriakan tersebut terdengar dengan
jelas… “tckhakh” suara tabrakan motor Rx-king menabrak kaki kirinya yang diikuti dengan
teriakan menjerit kesakitan; sesaat kerikil
berhamburan kepinggir jalan, kamu tidak apa-apa? Tanya seorang pria yang
bertubuh tinggi, kekar, berkulit coklat,
berkumis tebal dengan rambut yang
acak-acakan seolah tidak pernah disisir selama sebulan penuh dan memakai baju
kaos oblong yang dipadukan dengan jaket jeans dengan celana levi’s model tahun
90an yang kemudian menggendong alwiil kearah pinggir jalan dekat orang yang
meneriakinya tadi. “Ada yang luka?” Tanya wanita yang tak lain adalah tantenya
sendiri, pria yang aneh itu hanya diam dan tidak berkomentar, dengan
ekpresi wajah tanpa rasa bersalah sedikit pun, hanya merogoh saku celananya
lalu mengeluarkan beberapa lembar uang
yang ada gambar cengkeh dan pahlawanya, “ini mungkin bisa membantu” sambil menjulurkannya
tepat di hadapan alwiil, “terima kasih sebelumnya tetapi saya tidak butuh uang
anda, saya hanya butuh pertanggung jawaban anda sebagai seorang lelaki yang
gentlemen, balas wanita
dengan nada suara agak menahan emosi yang telah ada diujung tanduknya. Lalu
mengembalikan uang pria tersebut. ”maaf” tegas pria saat hendak menaiki
motornya kembali, Breemm bremm buuumm…. lenyap
dengan sekejap layaknya orang yang habis melihat hantu. Bisa dibilang dia
adalah seorang pria pengecut.
Berselang
beberapa menit kemudian setelah
pria yang menabraknya telah pergi, Alwil
mencoba untuk berdiri tetapi rasanya ia hanya memiliki satu kaki saja,,,,
kenapa kaki kiriku tidak bisa bergerak? Tanyanya dalam hati sambil membentak kakinya… “
“Wiil ayo kerumah Tante dulu
istirahat”
“
tapi aku tidak bisa berdiri’ jawab Alwiil!
“Maksudmu?” Diikuti dengan ekspresi
bingung…..
“coba Tante periksa dulu, astaga
kakimu”,,, Toloong… suasana pinggir jalan yang sepi dan kerikilnya berhamburan
dimana - mana, rasanya menjadi ramai dengan suara teriakan
minta tolong, sesaat muka Alwiil berubah manjadi pucat dan tertunduk
takjim seluruh tubuhnya lemas, matanya terpejam, dan ia tak sadarkan diri lagi.
Dengan pandangan
samar – samar alwiil melihat kedua orang
tuanya dan seorang kakek yang tidak ia
kenal sedang berdiri disampingnya dengan
muka panik, khawatir, cemas yang bercampur menjadi satu, alwiil tidak tahu bagaimana caranya ia bisa sampai di
dalam kamarnya, rasanya kejadian tadi seperti mimpi.
“ maaf saya periksa dulu nak!” Kata seorang kakek yang ternyata seorang tabib,
Huaaarrrghhh!!!! Toloong jangan bunuh saya, ketika melihat tabib mulai memegang
kakinya.
Dari hari
berganti menjadi minggu lalu tak terasa telah beberapa bulan Alwiil terbaring tak
berdaya dikamar kesayangannya itu,,, semua kegiatannya ia habiskan di tempat
tiidur, makan, minum main game, bahkan buang air sekali pun… hal tersebut sungguh sangat membosankan bagi alwiil, tak
bisa bermain bersama teman-teman seusianya, belum lagi dihantui perasaan cemas
akan kondisi kakinya yang bisa membuatnya cacat fisik.
Alhamdulillah
berkat bantuan dan Ridha Allah SWT , akhirnya alwiil bisa berjalan normal
kembali, layaknya orang yang tak pernah mengalami patah tulang dibagian kakinya.
Peritiswa kelam tersebut telah usai, dan berharap tidak akan terjadi lagi pada
dirinya. pada tahun 1997 alwiil memulai Pendidikan Dasarnya dan tamat SD pada tahun 2002 lalu masuk SMP
pada tahun yang sama lalu tamat pada tahun 2007, kemudian masuk SMA, kini Alwiil telah berusia 17 tahun, atau ABG
hehehe :-D tetapi rasa kesepian pun
semakin dirasakannya dan terkadang iri
dengan teman sepermainannya, mereka memiliki saudara kandung, entah itu kakak
ataupun adik, mereka bermain bersama,
berangkat sekolah bersama dan menjadikannya teman curhat , memang sejak sekolah
Alwiil tak memiliki teman yang dekat dengannya dia lebih memilih untuk sendiri
dan menghabiskan waktunya dirumah, untuk
menulis karangan, tapi ia tetap bersyukur masih punya kedua Orang Tua yang
lengkap dan menyayanginya dengan tulus dan penuh kasih sayang.
Setelah lulus
dari Sekolah Menengah Atas pada tahun 2010, Alwiil melanjutkan pendidikannya ke
perguruan tinggi dengan memilih Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui
jalur PMJK di Universitas kesukaannya yang telah lama ia cita - citakan, namun
takdir berkata lain, alwiil akhirnya lulus di jurusan ilmu perpustakaan di
Universitas Islam yang tak pernah tebayangkan olehnya akan masuk pada
universitas tersebut apa lagi dengan jurusan yang kurang familiar.,,, padahal
cita-citanya adalah seorang penulis hebat dan terkenal, alwiil juga sangat fans
dengan Chairil Anwar, Andrea Hirata, Dan Penulis terkenal lainnya. Pada
September 2010 alwiil resmi menjadi Mahasiswa, mendapatkan teman baru,
pelajaran baru dan tentunya juga harus belajar dewasa dan mandiri. Tiap hari
alwil jalani profesinya sebagai mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan yang hampir
tiap minggunya membuat tugas makalah dan laporan sehingga berat badan pun menurun
drastis. Kini secara perlahan Alwiil mulai
mengubur dalam – dalam impiannya untuk menjadi mahasiswa sastra,,, memang
terkadang apa yang kita rencanakan tak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; Baginya apa yang ia jalani
sekarang adalah rencana Tuhan yang terbaik untuknya.
Waktu memang tak pernah terasa lama
ketika kita melakukan kesibukan,dari senin-selasa-rabu langsung wusss hari
sabtu. kini alwiil telah semester 4.
*********************************
Ketika hendak
menuju lt.2 saat menginjak anak tangga ke-5 , Kak Alwil yah?!?” Iya!” Kenalin
kak namaku Daanul panggil saja Daan, sambil menjulurkan kertas binder berukuran
21 cm dari arah samping kiri, alwil
mengambil kertas tersebut “Lalu?” alwiil
mengankat kedua bahunya, “jadi begini. . . .” sebelum melanjutkan perkataanya,
tiba – tiba “ Diberitahukan Kepada Pemilik Kendaraan Dengan Nomor Plat AD 17 AR
Agar Sekiranya Memindahkan Kendaraannya Sekarang Juga” Astaga, permisi Kak Wiil!
Sambil berlari menuruni anak tangga menuju kearah kendaraanya yang dia parkir
didepan Fakultas. “Hmmm lucu bin aneh betul dunia ini”,,,, gumam Alwiil. Lalu menuju
ke ruang perkuliahan 3.10. tiap hari ia
selalu mencari Junior yang memberikannya selembar kertas
binder yang memmbuatnya bingung untuk apa kertas binder tersebut diberikan
padanya, semua ruang
perkuliahan telah dimasukinya hanya untuk mencari junior yang dianggapnya
misterius, alhasil nihil dari sekitar 500-an mahasiswa difakultasnya tak ada satu
pun yang menganalinya. Proses
perkuliahan semester 4 selama kurang lebih enam bulan telah usai, selama enam bulan pula ia dibuat penasaran dengan
selembaran kertas binder, namun di sisi lain itulah saat – saat yang paling ditunggunya,
dan mungkin bukan alwiil saja yang menunggunya mahasiswa lain pun juga
menantikan musim liburan panjang selam 3 bulan itu. Pembayaran uang SPP dan KRS
Semester v sudah beres, rasa kangen pada
kampung halaman tidak tertahankan lagi, rasanya ingin bertemu kembali
dengan Orang Tua, dan sanak keluarga lainnya, akhirnya alwiil putuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Keesokan
paginya Alwiil berangkat ke Terminal Mallengkeri,,,
“mauki pulang kemana dek?” Tanya seorang sopir mobil
“mauka PulKam ke Bulukumba daeng” jawab Alwiil sembari menegok ke
arah kanan kiri seperti sedang mencari seseorang……
“kalau begitu naik di mobil saya
saja” sopir itu membawa tas ransel alwiil
berjalan menuju mobilnya…
“tapiii…..penumpangnya belum ada?!”
Alwiil mengerutkan keningnya
“tenang maki dek’ aman sampai
tujuan, silahkan naikmi”
sembari membuka pintu mobil bagaian depan…
Alwiil hanya tersenyum…..
“hmm,, kapan berangkatnya?” gumam
alwiil, yang hampir tiap menit melihat jam tangannya….
Pukul 09.00
akhirnya mobil yang ditumpanginya
berangkat juga,,,
pukul 12.45
alwiil telah sampai di depan rumah,
ayah dan ibu telah menantinya di depan pagar…
Hari itu, satu
minggu setelah sampai di kampung
halaman. “alwiil…. Wiil…!” ibu memanggil. Alwiil
masih sibuk main game di dalam kamar….
“kerjaan kamu
tuh!” alwiil keluar dari kamar dengan membawa sapu untuk membersihkan gudang.
Depan pintu gudang ibu telah menunggu…. “Nah! sekarang kamu bantu ibu, bereskan gudang ini, bisa kan?” seperti biasa alwiil hanya mangguk –mangguk dan dibalas senyuman oleh ibunya.
Hari
ini sangat duper melelahkan, seharian hanya berhadapan dengan alat kebersihan
dan barang rongsokan yang debunya sangat tebal,,, huffff Alwiil mengeluh dalam
hatinya.
“sekarang kamu masukkan semua buku
itu kedalam karung, lalu keluarkan di depan pagar…” perintah ibu, “bukunya mau dikemanakan bu?” di jual ke tukang loak!”
“Ha!!!! Tidak…tidak..tidak..” Alwiil
lalu mengeluarkan bukunya dari dalam karung,
“Alwiil” gerutu ibu…
“tenang Bu, Alwiil punya ide yang
cemerlang”, sambil menggulung lengan bajunya dan mulai bersemangat kembali…” kalau begitu ibu tinggalakan dulu ke dapur.,
“Ok bu’ masak yang
enak ya,, jangan lupa tumis kangkungnya”
“iya” balas ibu.
Kini saatnya alwii mempraktekkan teori yang didapatkannya dari bangku kuliah selama 2
tahun, alwiil berencana membuat gudangnya yang
berukuran ...cm menjadi perpustakaan pribadi.
Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyiapkan peralatan rak buku,, rak
tersebut terbuat dari kursi dan meja yang sudah rusak, kaki kursi dan kaki meja disambungkannya menggunakan lem
kayu, sambungan tersebut rata – rata memiliki panjang 170 cm lalu untuk
papannya terbuat dari kardus, yang di tumpuk sampai ketebalannya mencapai 8 cm lalu
dibungkus dengan kain sarung bekas, ketebalan tumpukan tersebut sudah bisa
digunakan sebagai papan penyimpanan buku tebal. rak
tersebut berdiameter 85 cm x 170 cm. Tiap balok yang berukuran 170cm : 4 = 42,5 cm
berarti 4 balok berukuran 170 cm memiliki 4 papan, sebagai penyimpanan bukunya.
sebuah
rak yang cukup unik, balok yang terbuat
dari sambungan kaki kursi dan kaki meja serta papan palsu, alias tumpukan
kardus..
setelah peralatannya selesai, alwiil membuat penomoran buku
dengan menggunakan pedoman Electronic Dewey Decimal Cllassification E-DDC 23,
dan katalog AACR 2 dengan menggunakan E-LIBRARY dengan software perpustakaan Slims,, sebuah program yang
downloadnya dari internet dengan alamat
website : http//slims.web.id dengan software ini dapat mempermudah mudah dalam
pegolahan bahan pustakanya, selain itu tidak
perlu membuat katalog manualnya lagi. hari-hari liburnya pun lebih banyak
terhabiskan diruangan yang akan dijiadikan sebagai perpustakaan pribadi
nantinya. E-DDC 23 adalah adalah aplikasi yang khusus
dikembangkan untuk membantu tugas pustakawan Atau pengelola
perpustakaan dalam menentukan nomor klasifikasi
suatu koleksi. Karena sifatnya
yang free, maka freeware ini boleh digunakan dan didistribusikan siapa saja secara bebas demi kemajuan perpustakaan khususnya di Indonesia. Dilarang keras menjualbelikan freeware ini! cara penggunaannya adalah terlebih dahulu tentukan disiplin ilmunya, DDC 23 terbagi kedalam 3 ringkasan yakni Ringkasan pertama sepuluh kelas utama,
yang free, maka freeware ini boleh digunakan dan didistribusikan siapa saja secara bebas demi kemajuan perpustakaan khususnya di Indonesia. Dilarang keras menjualbelikan freeware ini! cara penggunaannya adalah terlebih dahulu tentukan disiplin ilmunya, DDC 23 terbagi kedalam 3 ringkasan yakni Ringkasan pertama sepuluh kelas utama,
000 karya umum, 100
filsafat dan psikologi, 200 Agama, 300 ilmu sosial, 400 Bahasa, 500 ilmu murni,
600 ilmu terapan, 700 kesenian dan rekreasi, 800 kesusastraan, serta 900
sejarah, geografi. Ringkasan kedua seratus divisi dan Ringkasan ketiga seribu
seksi. Akhirnya beberapa eksamplar buku telah
berhasil ia olah, dan dibuatkan
databasenya. Namun belum bisa di Onlinekan karna tidak ada akses atau jaringan Internet yang
cukup memadai, maklum lagi dikampung. saatnya
penyusunan ke rak buku yang unik, yang
diberi nama “foot shelf Book” artinya “rak kaki” ,
kini tinggal beberapa lembar dokumen saja yang rencananya akan diarsipkan, saat
menyeleksi arsip – arsip yang tersimpan dalam map anti rayap, alwiil
menyeleksi dokumen yang dianggapnya penting
“akta kelahiran?!’ perasaan akte kelahiranku ada di Makassar?…alwiil memutar bola
matanya, lalu mengerutkan keningnya.
Nama : DAANUL AN-NUR, Tempat
Tanggal Lahir BULUKUMBA, 18 SEPTEMBER 1992
haa!!! Kini alwiil semakin bingung,,, suara pintu perpustakaan pribadinya
terbuka treekckh… boleh ibu masuk ?
Alwiil tak bergeming sama sekali, dan tidak juga mangguk seperti biasanya dia hanya
memegang akte kelahiran sembari menatap wajah ibu.. seolah ingin mengatakan
sesuatu yang serius.
“Ya sudah ibu hanya mau
mengingatkanmu kalau sekarang sudah waktunya makan siang, kalau begitu ibu ke dapur
dulu”, “ibuuu”, alwiil berteriak ketika hendak menutup pintu perpustakaan
pribadinya, iya kenapa nak?! “Mmm aaa anuuu aalwiil sayang ibu” ibu tersenyum
lalu menghampiri dan mengusap kepala alwiil
dan mencium keningnya dengan hangat, “ibu juga sangat sayang padamu”. Alwiil
merasa bukan waktunya untuk menanyakan akte kelahiran yang telah membuatnya
bingung.
Siang
itu, saat alwiil barsama ayah dan ibu sedang makan siang bersama. Alwiil tak
seperti biasanya, makannya pun hanya sedikit,
“kamu kenapa?”tanya ayahnya.. Maaf saya boleh tanya sesuatu tidak? Bolehkan bu? Bolehkan yah?
“Boleh” jawab ayah dan ibu secara bersamaan,
“tapi alwiil butuh jawaban yang
jujur”, ayah mengerutkan keningnya lalu minum, sementara ibu mendekati alwiil “memangnya
mau nanya apa, kamu sakit?”
“ Titt… tidak bu”. Jawabnya terbata-bata
“Lalu ada masalah apa?” tambah ayah….
“ tadi alwiil menemukan surat akte
kelahiran, tapi anehnya kenapa tempat
tanggal lahirnya sama dengan tempat tanggal lahirku?”
“Berarti itu akte kelahiran kamu”
jawab ayah dengan santai sambil mengambil sayur kangkung tumis ke piringnya,
“jadi nama alwiil yang sebenarnya
daanul an-nur? Bukan Alwiil Nur lexamana? “Alwil menyeringai ayah seolah siap
untuk berdebat,
“ maksud kamu apa wiil?” Dengan
nada suara yang kurang jelas karna makannya sedang lahap sekali,,, Alwiil
beranjak dari meja makan menuju bekas gudang yang sekarang telah disulapnya
menjadi perpustakaan pribadi,,, Ayah dan Ibu hanya bertatapan tidak tahu mau
berbuat apa. Sesaat kemudian Alwiil kembali kemeja makan dan membawa surat yang
isinya mengenai akte kelahiran yang dipertanyakannya, saat itu, ibu sedang ke toilet.
“ini akte kelahiran yang alwil maksud Yah” lalu meletakkan akte
kelahirannya disamping
bakul nasi,,,
“ooh!!! Kalau yang ini akte kelahiran palsu”
“maksudnya yah? Masa’ iya akte kelahiran palsu
disimpan dimap yang anti rayap?! Padahal ijazah ayah saja hanya di simpan dimap
biasa dan tidak terurus?!” Alwiil protes terus dengan jawaban ayah yang semakin
tidak masuk akal baginya….
“Namanya juga akte kelahiran
palsu”, kata ibu sembari berjalan menuju
meja makan…
”tapi surat ini ada legalisir
aslinya”lagian kalu palsu kenapa masih disimpan? kenapa tidak dimusnahkan saja?
alwiil tak memiliki nafsu makan lagi saat itu,,, meskipun beberapa masakan kesukaanya belum ia makan.
“jadi kamu tidak percaya sama ayah dan ibu?”
gertak ayah, kali ini Alwiil hanya diam dan tidak mau mempersoalkan akte kelahiran
itu di meja makan , takut terjadi selisih paham yang lebih dalam lagi. Beberapa menit kemudian
suasana makan siang menjadi sangat hening, tak ada suara menguyah, suara
dentingan sendok dan piring…
“Sudahlah
tidak usah difikirkan, oh iya, ayah dan ibu sangat bangga padamu, ternyata
tidak sia-sia kamu masuk jurusan ilmu perpustakaan,” ayah memuji alwiil sembari
mengangkat jempolnya dan berusaha mengalihkan topik pembicaraan..
“iya, kalau kamu
butuh dana untuk perlengkapan perpustakaanmu, ibu dan ayah siap membantu”
tambah ibu..
“ciyyu?!” hehehe... alwiil kegirangan,
namun tak lantas melupakan
permasalahan akte kelahiran palsu yang didapatkannya…..
Setelah
makan siang bersama, Alwiil menuju ,lemari penyimpanan dokumen, yang berada diruang kerja ayahnya dan langsung mengaduk isi lemari penyimpanan dokumen berharap ada petunjuk tentang akte
kelahiran palsu itu. Alhasil ia tidak
menemukan dokumen penting apapun, Selain ijazah dan surat tanah namun
alwiil menemukan album foto masa kecilnya, saat membuka album foto halaman demi
halaman, alwiil tersenyum sendiri, terkadang merasa geli dan gemas dan sejenisnya lah saat
melihat foto masa kecilnya. Meskipun ada beberapa
orang yang tidak ia kenal sedang foto bersamanya.
*****************************************
Tak terasa telah
memasuki bulan September, seminggu lagi proses perkuliahan semester 5 akan
dimulai, Ahad depan Alwiil akan kembali ke Makassar.
Satu
minggu telah berlalu, malam ini adalah malam ahad dan esok subuh Alwiil akan kembali lagi ke
Makassar. Ketika hendak berpamitan dengan ayah dan ibu,
“tidak
ada orang di dunia ini yang alwiil percaya selain ayah dan ibu.” Katanya Sembari
berjabat tangan.
“Ibu titip
perpustakaanku” Ibu hanya tersenyum.
Pesan
ayah dan ibu hanya satu, “jangan lupa shalat lima waktu”.
Ditengah perjalan alwiil kepikiran dengan akte
kelahiran palsu itu, “akh!” alwiil menepuk jidatnya, akte kelahiran palsunya kelupaan.,
ia kemudian memutar kembali kendaraannya
menuju rumah untuk mengambil akte kelahiran yang membuatnya tidak tenang.
Tak lama
kemudian alwiil sampai depan pintu rumah, “Assalamu Alaikum” ketika hendak
masuk diruang tamu,,,,,
“syukurlah nggak ada orang” lalu
menyelinap masuk ke perpustakaan untuk
mengambil beberapa dokumen didalam map
anti rayap, termasuk akte kelahiran yang dianggapnya palsu,
lalu memasukkan ke dalam tas
ranselnya, ketika hendak menuju ruang keluarga alwiil melihat ayah, ibu dan
seorang gadis bersama dengan orang tuanya sedang berbincang sangat akrab …..
“tak terasa kamu sekarang sudah
besar, cantik lagi!!!” kata ibu
kepada gadis itu….
Alwiil mendekat ke ruang keluarga
dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, “maaf yah, bu,” lalu ia duduk dekat
tv yang berhadapn langsung dengan ibu…..
“loh! Kenapa pulang lagi? Kuliahnya
diundur?”
“tidak yah” jawab alwiil dengan
nada suara yang kurang begitu bersemangat…..
“Uang bulananya kurang?” ayah menyeringainya
“tidak” sambil menggeleng-gelengkan
kepala…
“saya cuman lupa bawa mp3” jawab
alwiil sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal…..
“ooohhh ada – ada saja !!!” ibu dan
ayah tersenyum….
“Nah!!! sekarang kenalin ini om alex, dan istrinya tante irma,
rekan bisnis ayah,kamu dulu lahir di
rumah sakit Om Alex loh! mereka berdua juga seorang dosen di
Universitas kamu tempati kuliah sekarang, tapi tidak mengajar di fakultasmu” Alwiil
hanya mangguk – mangguk mendengar
perkataan ayah, namun pandangannya menuju ke arah gadis yang sedang duduk di
samping ibu….
”Eh! Maaf kelupaan, kalau yang
disamping ibu kamu itu, anaknya om alex sama tante irma,,,
“ alwiil panggil saja wiil” sembari berdiri mejulurkan
tangannya kearah gadis yang membuatnya penasaran, sebelum ayah menyebutkan nama
gadis itu,,,
“ wildaeni panggil saja wilda” maaf bukan muhrim, kata wilda…..
“ooh,, maaf!.”.. Alwiil tersenyum,,,
lalu minta pamit untuk berangkat kembali ke Makassar…..
***************************************
Keesokan paginya,,, tididik…tididik..tiddidik..tedidik…alwiil
mematikan suara jam alarm yang sangat megganggu, lalu bangun dengan
olahraga ringan sekedar meregankan badannya
,. jam sembilan pagi ia sudah berada di kampus,,,,
“hay bro” dari arah papan pengumuman sahabatnya menyapa,
“hay sennen,”
jawabnya,
“ANGGARA” hahhaah alwiil tertawa
“iya, anggara” dengan suara pelan seperti syahrini,,
sebenarnya sih nama aslinya abdul sennen….
“aahhh!!! Sial jadwal mata kuliah di semester ini
benar – benar padat” keluh anggara..
“loh! Bukannya bagus, kan tiap hari kita bisa ketemu
dengan cewek – cewek cantik dan seksi, saking seksinya cuman matanya aja yang
kelihatan hehhehehe” Alwiil ngeledek anggara…
“kalau yang itu bukan seksi namanya, tapi paranormal”
balas anggara
“hahahahahhahha” mereka mundur dari papan pengumuman
dengan tertawa terbahak – bahak….
“ups!!! Sorry!?”
alwiil menabrak seorang gadis yang anggara sebut paranormal ketika
berjalan keluar dari arah papan pengumuman, gadis itu tak berani menatap wajah
alwiil berlama - lama, ia hanya menyipitkan matanya, pertanda kalau sedang
tersenyum lalu tertunduk dan tergesa-gesa meninggalkan alwiil menuju lantai dua…….
“gimana rasanya ketemu dengan paranormal” Tanya
anggara
“itu bukan paranormal bapak anggara abdul
sennnen!!!?” jawabnya dengan muka jengkel
“lah!!! Trus apaan?!” anggara berusaha menyakinkan
alwiil kalaau cewek itu paranormal..
“kalau cewek yang tadi itu NinjaHatoriii, puaaas!!!”
“wahaahhahhaha ,lebih parah lagi dong bro” anggara
tertawa terbahak – bahak…..
“hari ini aku mau bolos kuliah aja”
“Ha!” alwiil terperanjat rasanya tak percaya dengan
apa yang anggara ucapkan barusan....
Anggara lalu menyerahkan sebuah kertas binder
berukuran 21 cm kepada alwiil ketika
hendak bolos kuliah,
“kertas binder?” keningnya berkerut…
“tadi ada mahasiswa cowok semester 3 menitipkan kertas
binder itu pada saya untuk diberikan ke kamu” jelas anggara..
“lalu dia bilang apa lagi sama kamu?” Tanyanya
“hanya itu aja, nggak ngomong apa – apa lagi,
eitz kalu nggak salah dengar, namanya
Daarul eh dawknul” anggar bingung sendiri….
“Daanul?” alwiil mencoba menebak…
“nah! Ituu Dengkul” anggara kegirangan tak jelas..
“D-A-N-U-L you understand mr.anggara? jawab alwiil
dengan gaya bahasa cinta laura…
Anggara
tersenyum,,, “Lebay loh!!”.
Sesaat,
Alwiil tertegun bingung bercampur cemas. Rasanya tak mungkin seorang cowok
menyukainya.ia bertambah penasaran, semangatnya seakan terkulai lumpuh. Ia
terdiam dan menunduk sepeti layaknya orang yang lagi mengheningkan cipta. Lalu melipat kertas binder tersebut dan memasukkan
kedalam saku celana bagian belakang….
“Tidak usah dipikirkan mungkin saja dia hanya fans
sama kamu, kalau ada nasib, lain hari
kalian bisa bertemu lagi” anggara mencoba untuk menenangkan..
“duluan bro” anggara lalu menuju arah parkiran
motornya……..
“Ok! Hati-hati”…balas alwiil.
“Baru
hari pertama kuliah, tapi sudah dibuat bingung plus penasaran sama orang aneh,
yang satunya menutup seluruh tubuhnya hingga hanya matanya saja yang kelihatan
layaknya ninja hatori, dan yang membuat bingung lagi, untuk apa seorang cowok
memberikan kertas binder dengan alasan yang tidak jelas”
Alwiil berbicara dalam hati saat berjalan
menuju ruang perpustakaan……..
Diruang perpustakaan itu,
“akhirnya, saya temukan juga” lalu mengambil buku
dari rak dengan nomor klas 150-an…
“maaf itu buku saya” alwiil menengok kearah
belakang…., seketika alwiil terperanjat saat melihat seorang cewek yang memakai
jilbab model pashmina dengan make-up tebal sedang baju dan roknya bertabrakan warna, berusaha
merebut buku psikologi yang sedang dipegangnya…
“eh! Ntar dulu,” alwiil mengangkat tangan kirinya tinggi
–tinggi yang sedang memengang buku, berharap agar buku tidak direbut dengan
cewek berhijab model pashmina,,,
“itu buku saya” tegas cewek berhijab pashmina,,,
“enak aja, eh neng, ini buku milik perpustakaan,
siapa saja berhak meminjam dan membacanya kapan saja jika di perlukan” tegas
alwiil..
“cowok aneh, nyebelin, idiot, sok keren, belagu”
ledek seorang cewek berhijab pashmina..
“maksudnya apaan nih!?!” mau kamu apaan?!? Muka alwiil mulai memerah…
“saya cuman mau buku psikologi yang ada ditanganmu
kirimu itu”…jawab cewek pashmina kemudian,,,
“jilbab kamu keren juga, beli dimana?” alwiil mulai
mengontrol emosinya…..
“makasih bwanyak pujiannya, tapi tolong dong, buku
psikologinya” jawab si cewek dengan muka tersipu malu…
“nih!” alwiil menurunkan tangan kirinya lalu menjulurkan
buku psikologi yang sedang dipegangnya ke cewek jilbab pashmina..
“by the way, pertanyaan saya belum dijawab!?...
tambahnya
“pertanyaan yang mana?” cewek dengan model pashmina
itu kebingungan..
“ituuu… jilbabnya beli dimana?”alwiil lalu mengelus
kain jilbab cewek itu,,,
“ooh!!! ini model jilbab terbaru, kainnya terbuat dari benang sutra yang di import
langsung dari luar negeri”,, jawabnya dengan nada suara centil dan pamer…
“heran”kata alwiil
“heran kenapa?” tanya cewek model pashmina tadi
sembari berjalan menuju ruang baca,,,
“heran aja, kenapa bisa seorang cewek berjilbab
model terbaru, dengan kain import, tapi perkataannya tidak bermodel dan justru
merupakan perkataan yang dieksport dari binatang” jawab alwiil dengan tenang…
cewek model pashmina menoleh kearah
alwiil,, kemudian berjalan kembali untuk mendekati alwiil yang dari tadi masih
berdiri di dekat rak buku kategori filsafat … “maksudnya apaan? Ngeledek?!”
“kalau mau tau saya ngeledek atau nggak! Baca aja buku
psikologi itu” jawab alwiil
“kenalin Bunga, maaf kalau kata-kataku tadi
membuatmu tersinggung, tapi sungguh aku cuman bercanda, eitzsz lebih tepatnya
sih, kelepasan, sungguh” dengan muka memelas…
“Alwiil. Panggil saja Wiil, sembari menjulurkan
tangannya untuk berjabat tangan dan sebagai tanda dia memafkan cewek berjilbab
pashmina, yang bernama bunga…
Mereka
bertatapan lalu saling tersenyum,,,
“kalau boleh tau, jurusan apa? Semester berapa?”
alwiil lanjut bertanya….
“aku semester 3, jurusan kesehatan masyarakat” jawab
bunga dengan tersipu malu..
“kamu sendiri?!” bunga balik bertanya kepadanya..
“kalau aku jurusan ilmu perpustakaan, sekarang sudah
semester 5” jawab alwiil dengan santai dan sok keren…
“Senang berkenalan denganmu” kata bunga yang hendak
menuju keruang sirkulasi untuk meminjam buku psikologi yang diperebutkannya
tadi..
“senang?! Mata alwiil melotot keheranan,,,
“maksudnya aku senang bisa dapat buku psikolginya
hehehhehehe…” bunga nyegir sendiri…duluan yah cowok tiang listrik,, teriak
bunga yang sedang menuju keruang sirkulasi yang berada di lantai dasar..
“sialan!! Woi kembaliin bukunya,” alwiil berlari
menghampiri bunga di ruang sirkulasi..
“nggak bisa, kamu kan udah ngalah,,, bunga lalu
menjulurkan lidahnya dan keluar melalui daun pintu perpustakaan yang telah menggunakan
sistem RFID..
****************************************
Malam itu,,, alwiil terbaring
menatap langit – langit kamar kostnya, kali ini pikirannya tambah kacau, selain
memikirkan soal kertas binder yang diberikan kepadanya, alwiil juga kepikiran
dengan akte kelahiran palsu yang ia dapatkan beberapa minggu yang lalu di
gudang rumahnya,,, kini Alwiil mulai berfikir…..
Tiba –tiba telepon genngamnya berdering.
Ia beranjak mengambil telepon
genggamnya di atas lemari. Mengangkat telepon.
“waalaikmmussalam,YAH”
Alwii
terbangun, sembari berlari keluar kamar kostnya untuk mencari sinyal….
Kenapa YAH !? kamu ambil akte kelahirannya? Ayah
ternyata menelepon alwiil untuk bertanya mengenai akte kelahiran palsu…
“Ia,
akte kelahirannya alwiil yang ambil”
“lalu,
kamu simpan di mana?”
“saya
bawa ke Makassar, emangnya kenapa? Itukan akte kelahiran palsu, untuk apa di
simpan?” Alwiil sibuk mondar – mandir mencari sinyal di depan kamar kostnya….
“Ayah
dari ribuan kilometer sana menghela nafasnya. Ayah terdiam.
“halo..
haloo… haloo!!!?! Alwiil berlari menuju taman depan kamar kostnya…
Beberapa
menit kemudian ayah menutup telepon, persis ketika alwiil sampai di taman depan
kamar kostnya. mencoba menghubungi kembali, tapi telepon ayah tidak diangkat,
alwiil mencoba terus sampai panggilan yang ke 20 kali, namun ayah tidak
mengangkat teleponnya. Alwiil tetap berada di taman, tidak bisa tidur, pikirannya kacau balau. .. malam beranjak
semakin larut…
Pukul 01.00
Sudah tiga jam Alwiil mematung di
taman, tak ada tanda – tanda telepon genggamnya
berdering.
Alwiil melihat jam tangannya, Sekarang
sudah pukul 04.00, 1 jam lagi telah masuk waktu shalat subhu.
Alwiil menarik nafas dalam – dalam,
matanya telah memerah, kedinginan dan merasa mual, akibat semalam mematung di
taman, karena tegang perutnya menjadi ngilu, betisnya seakan membeku, bagian
belakangnya menjadi sangat kaku, dadanya sesak karna memendam marah, kini pikirannya dilanda keraguan dan kesedihan
serta kekecewaan.
Alwiil lalu bertanya dalam
hatinya….
“Apakah yang sebenarnya terjadi
dalam hidupku? Apakah persepsiku selama ini akan benar – benar terjadi? Atau
apakah yang kubayangkan akan berbanding terbalik dangan kenyataan yang
sebenarnya?”
“ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR” suara adzan mulai dikumandangkan,
pertanda telah masuk waktu shalat subhu….
Alwiil duduk bersandar sejenak di
pohon ka’ne (nama pohon dalam bahasa bugis), lalu beranjak dari taman menuju
masjid untuk shalat subhu secara berjamaah,,,,,
“Nawaitul Wudluu-A Lirafil Hadatsil Ashgari Fardlan Lillahi Ta’aalaa”
Alwiil mulai membasuh mukanya dengan air wudhu yang
sangat dingin, yang seketika menusuk sampai kedalam tulang pipinya dan
membekukan amarahnya semalaman penuh.
Selepas
shalat Alwiil berdo’a, kini perasaanya mulai agak tenang…
“Nama
kamu siapa?” Tanya seorang ustad
“alwiil”
mencium tangan ustad..
“terkadang hidup memang berat, membuat kita
hampir menyerah, tapi percayalah Allah swt akan selalu melindungi umatnya di
manapun berada, suka maupun duka.” pak ustad memberikan pencerahan pada
alwiil,,,
Alwiil hanya mangguk – mangguk seperti biasanya, sok
paham dengan apa yang ia dengarkan...
“ini, gunakanlah setiap kali engkau
shalat, InsyaAllah engkau akan terhindar
dari bahaya dan masalah yang kamu hadapi akan dimudahkan Oleh Allah swt.” Pak
ustad memasangkan tasbih berwarna coklat susu ke leher Alwiil…
“terima kasih,” alwiil tersenyum
bahagia mendapatkan tasbih dari pak ustad.
************************
Selama tiga hari kemudian ayah dan
ibu tidak pernah menelefon alwiil, yang tak seperti biasanya dari dosis telefon
3x1 per-jam kini telah berubah dosis menjadi 0x1 perjam.
Alwiil mencoba untuk mencari tahu mengenai
akte kelahiran yang dianggap palsu oleh ayah dan ibu,
“saatnya menjadi seorang
detektif” sembari meninju dinding kamar
kostnya…
MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA,,,
hak cipta dilindungi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar