.quickedit{ display:none; }

Rabu, 03 April 2013

sejarah perpustakaan

       Sejarah perpustakaan dunia Sejarah perpustakaan di dunia terbagi dalam beberapa periode, yaitu : Periode zaman purba dan Periode zaman manusia modern.Periode zaman purbaPerkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan darisejarah manusia . Dalam sejarah, kehidupan manusia mula-mula tidak menetap, kehidupan seperti ini sering disebutkehidupan nomaden. Manusia berpindah-pindah tempatuntuk berburu, mencari makan, serta mencari sumber air.Dalam kehidupan yang nomaden ini, manusia memperolehpengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuahbatu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnyayang ternyata dapat menyampaikan berita ke manusialainnya. Berdasarkan bukti arkeologis diketahuibahwa perpustakaan pada awal mulanya tidaklain berupa kumpulan catatan transaksi niaga.Dengan kata lain, perpustakaan purba tidaklain merupakan sebuah cara untukmenyimpan catatan niaga. Jadi adakemungkinan bahwa perpustakaan danarsip semula bersumber pada kegiatan yangsama untuk kemudian terpisah. Dari sinilahawal mula terbentuk perpustakaan, yangfungsi utamanya menyimpan produk tulisanmasyarakat.   Periode manusia modernPada tahun 1440 sesudah masehi JohannGutenberg dari kota Mainz, Jerman mencetakbuku dengan tipe cetak gerak.Penemuan ini di kembangkan pada abad ke -16 menciptakan pencetakan buku dalamwaktu singkat yang mampu menghasilkanratusan eksemplar. Hasilnya bagiperpustakaan ialah terjadinya revolusiperpustakaan artinya dalam waktu singkatperpustakaan diisi dengan buku cetak  Perpustakaan pertama di dunia adalah BibliothecaAlexandrina Egypt (Perpustakaan Iskandariah Mesir),merupakan perpustakaan terbesar di dunia. Perpustakaan inibertahan selama berabad-abad. Perpustakaan IskandariahMesir didirikan oleh Ptolemi I sang penerus Alexander(Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampaikekuasaan Ptolemi III. Raja-raja mesir juga sangat gemarmembelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dariseluruh pelosok negeri. Ia juga memerintahkan prajuritnyauntuk menggeledah setiap kapal yang masuk gunamemperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan,mereka menyimpan yang asli dan mengembalikansalinannya . Namun masa-masa keemasan itu berakhir ketikaterjadi penaklukan bangsa Romawi yang di pimpin oleh JuliusCaesar. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku musnahmenjadi abu using yang tak berguna. Dunia ilmu saat itusangat berduka karena telah kehilangan salah satu sumberilmu pengetahuan terbaik saat itu.  Sejarah perpustakaan di Indonesia Masuknya pepustakaan di Indonesia juga terbagi dalam beberapa tahapan periode.1. Zaman kerajaan Zaman Hindia Belanda3. Zaman Jepang4. Zaman setelah merdeka5. Masuknya pepustakaan ke sekolah  Zaman Kerajaan Bangsa Indonesia sejak lama telah mengenalperadaban baca tulis. Sejarah perpustakaan diIndonesia dapat dimulai pada tahun 400-an yaitusaat lingga batu dengan tulisan Pallawa ditemukandari periode Kerajaan Kutai. Dari Tarumanegarajuga banyak dijumpai kaum Brahmana yangtentunya memerlukan buku atau manuskripkeagamaan yang mungkin disimpan di kediamanpendeta.Di pulau Jawa sendiri sejarah perpustakaan dimulaipada masa Kerajaan Mataram. Pada masa KerajaanMataram banyak dikenal pujangga keraton yangmenulis berbagai karya sastra. Sebagai contohseperti Sang Hyang Kamahayanikan yang memuaturaian tentang agama Budha Mahayana.   Zaman Hindia BelandaKedatangan bangsa barat di abad ke-16 tentumembawa perubahan tersendiri bagiperpustakaan di Indonesia. Pada masa iniperpustakaan didirikan dengan tujuan menunjangprogram penyebaran agama mereka.Perpustakaan paling awal berdiri adalah padamasa VOC (Vereenigde OostJurnal IndischeCompaqnie) yaitu perpustakaan gereja di Batavia(kini Jakarta). Sejak saat inilah masayarakatumum bisa menikmati perpustakaan Dalam bidang pendidikan, pemerintah HindiaBelanda mendirikan Volksbibliotheek atauterjemahan dari perpustakaan rakyat. Perpustakaanini melayani murid dan guru serta menyediakanbahan bacaan bagi rakyat setempat. Murid tidakdipungut bayaran, sedangkan masyarakat umumdipungut bayaran untuk setiap buku yangdipinjamnya. Pada tahun 1920 banyak sekolahtinggi berdiri di Indonesia. PerkembanganPerpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia punmulai diadakan, misalnya seperti GeneeskundeHoogeschool di Batavia, dll. 
. Zaman JepangPada masa kedudukan Jepang, ada Kebijakan berupalarangan penggunaan buku-buku yang ditulis dalambahasa Inggris, Belanda dan Perancis di sekolah-sekolah. Kebijakan tersebut menguntungkan bagiperkembangan perpustakaan di Indonesia, karenadengan kebijakan tersebut buku yang diterbitkan dalambahasa Indonesia jumlahnya menjadi semakinmeningka. Selama pendudukan Jepang openbareleeszalen (ruang baca umum) ditutup.Pada periode ini juga lahir perpustakaan Negara yangberfungsi sebagai perpustakaan umum. Pada tanggal 7Juni 1952 perpustakaan Stichting voor cultureleSamenwerking, suatu badan kerjasama kebudayaanantara pemerintah RI dengan pemerintah NegeriBelanda, diserahkan diserahkan kepada pemerintah RI.Kemudian oleh Pemerintah RI diubah menjadiPerpustakaan Sejarah Politik dan Sosial Departemen P& K.
 Zaman setelah merdekaSetelah Indonesia memproklamasikankemerdekaannya, tidak banyak kegiatan yangdilakukan oleh Bataviaasch Genootschap vanKunsten en Wetencshappen (BGWK) danperpustakaan yang ada di Indonesia, terutamayang berkaitan dengan fungsi deposit bahanperpustakaan. Hal ini karena Indonesia baru sajamerdeka. Namun lambat laun perpustakaan diIndonesia mulai bangkit sejalan denganberkembangnya perekonomian Indonesia.
Masuknya Perpustakaan ke Sekolah-sekolah Perpustakaan sebenarnya sudah mulai masukke sekolah sejak zaman Hindia Belanda.Namun pada zaman Jepang sempat tidakberkembang. Pada zaman Belanda, banyak perguruan tinggiyang mulai berdiri. Dengan berdiinya perguruntinggi itu, dibangunlah perpustakaan diberbagai perguruan tinggi sebagai saranapendukung.
Pada tahun 1950-1960 pemerintah RepublikIndonesia mulai mengembangkan perpustakaanmelalui pendirian Taman Pustaka Rakyat /TPR(Sumiati dan Arief, 2004). Ada tiga tipe TamanPustaka Rakyat :(1). Tipe A untuk pedesaan, dengan komposisikoleksi 40 % bacaan setingkat SD dan 60 %setingkat SMP(2). Tipe B untuk kabupaten, dengan komposisikoleksi 40 % bacaan setingkat SMP dan 60 %bacaan setingkat SMA(3). Tipe C untuk provinsi, dengan komposisikoleksi 40 % bacaan setingkat SMA dan 60 %bacaan setingkat Perguruan Tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar