Sejarah perpustakaan dunia Sejarah perpustakaan di dunia
terbagi dalam beberapa periode, yaitu : Periode zaman purba dan Periode
zaman manusia modern.Periode zaman purbaPerkembangan perpustakaan tidak dapat dipisahkan
darisejarah manusia . Dalam sejarah, kehidupan manusia mula-mula tidak
menetap, kehidupan seperti ini sering disebutkehidupan nomaden. Manusia
berpindah-pindah tempatuntuk berburu, mencari makan, serta mencari
sumber air.Dalam kehidupan yang nomaden ini, manusia
memperolehpengalaman bahwa bila dia memberi tanda pada sebuahbatu,
pohon, papan, lempengan serta benda lainnyayang ternyata dapat
menyampaikan berita ke manusialainnya. Berdasarkan bukti
arkeologis diketahuibahwa perpustakaan pada awal mulanya tidaklain
berupa kumpulan catatan transaksi niaga.Dengan kata lain, perpustakaan
purba tidaklain merupakan sebuah cara untukmenyimpan catatan
niaga. Jadi adakemungkinan bahwa perpustakaan danarsip semula
bersumber pada kegiatan yangsama untuk kemudian terpisah. Dari
sinilahawal mula terbentuk perpustakaan, yangfungsi utamanya menyimpan
produk tulisanmasyarakat. Periode manusia modernPada tahun 1440 sesudah masehi JohannGutenberg
dari kota Mainz, Jerman mencetakbuku dengan tipe cetak gerak.Penemuan
ini di kembangkan pada abad ke -16 menciptakan pencetakan buku
dalamwaktu singkat yang mampu menghasilkanratusan eksemplar.
Hasilnya bagiperpustakaan ialah terjadinya revolusiperpustakaan artinya
dalam waktu singkatperpustakaan diisi dengan buku cetak Perpustakaan pertama di dunia adalah BibliothecaAlexandrina Egypt
(Perpustakaan Iskandariah Mesir),merupakan perpustakaan terbesar di
dunia. Perpustakaan inibertahan selama berabad-abad. Perpustakaan
IskandariahMesir didirikan oleh Ptolemi I sang penerus
Alexander(Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut
sampaikekuasaan Ptolemi III. Raja-raja mesir juga sangat
gemarmembelanjakan harta kerajaan untuk membeli buku dariseluruh pelosok
negeri. Ia juga memerintahkan prajuritnyauntuk menggeledah setiap kapal
yang masuk gunamemperoleh naskah. Jika ada naskah yang ditemukan,mereka
menyimpan yang asli dan mengembalikansalinannya . Namun masa-masa
keemasan itu berakhir ketikaterjadi penaklukan bangsa Romawi yang di
pimpin oleh JuliusCaesar. Bangsa Romawi membakar 400.000 buku
musnahmenjadi abu using yang tak berguna. Dunia ilmu saat itusangat
berduka karena telah kehilangan salah satu sumberilmu pengetahuan
terbaik saat itu. Sejarah perpustakaan di Indonesia Masuknya
pepustakaan di Indonesia juga terbagi dalam beberapa tahapan periode.1.
Zaman kerajaan Zaman Hindia Belanda3. Zaman Jepang4. Zaman setelah
merdeka5. Masuknya pepustakaan ke sekolah Zaman Kerajaan Bangsa Indonesia sejak lama telah
mengenalperadaban baca tulis. Sejarah perpustakaan diIndonesia dapat
dimulai pada tahun 400-an yaitusaat lingga batu dengan tulisan Pallawa
ditemukandari periode Kerajaan Kutai. Dari Tarumanegarajuga banyak
dijumpai kaum Brahmana yangtentunya memerlukan buku atau
manuskripkeagamaan yang mungkin disimpan di kediamanpendeta.Di pulau
Jawa sendiri sejarah perpustakaan dimulaipada masa Kerajaan Mataram.
Pada masa KerajaanMataram banyak dikenal pujangga keraton yangmenulis
berbagai karya sastra. Sebagai contohseperti Sang Hyang Kamahayanikan
yang memuaturaian tentang agama Budha Mahayana. Zaman Hindia BelandaKedatangan bangsa barat di abad ke-16
tentumembawa perubahan tersendiri bagiperpustakaan di Indonesia. Pada
masa iniperpustakaan didirikan dengan tujuan menunjangprogram penyebaran
agama mereka.Perpustakaan paling awal berdiri adalah padamasa VOC
(Vereenigde OostJurnal IndischeCompaqnie) yaitu perpustakaan gereja di
Batavia(kini Jakarta). Sejak saat inilah masayarakatumum bisa menikmati
perpustakaan Dalam bidang pendidikan, pemerintah
HindiaBelanda mendirikan Volksbibliotheek atauterjemahan dari
perpustakaan rakyat. Perpustakaanini melayani murid dan guru serta
menyediakanbahan bacaan bagi rakyat setempat. Murid tidakdipungut
bayaran, sedangkan masyarakat umumdipungut bayaran untuk setiap buku
yangdipinjamnya. Pada tahun 1920 banyak sekolahtinggi berdiri di
Indonesia. PerkembanganPerpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia
punmulai diadakan, misalnya seperti GeneeskundeHoogeschool di Batavia,
dll.
.
Zaman JepangPada masa kedudukan Jepang, ada Kebijakan berupalarangan
penggunaan buku-buku yang ditulis dalambahasa Inggris, Belanda dan
Perancis di sekolah-sekolah. Kebijakan tersebut menguntungkan
bagiperkembangan perpustakaan di Indonesia, karenadengan kebijakan
tersebut buku yang diterbitkan dalambahasa Indonesia jumlahnya menjadi
semakinmeningka. Selama pendudukan Jepang openbareleeszalen (ruang baca
umum) ditutup.Pada periode ini juga lahir perpustakaan Negara
yangberfungsi sebagai perpustakaan umum. Pada tanggal 7Juni 1952
perpustakaan Stichting voor cultureleSamenwerking, suatu badan kerjasama
kebudayaanantara pemerintah RI dengan pemerintah NegeriBelanda,
diserahkan diserahkan kepada pemerintah RI.Kemudian oleh Pemerintah RI
diubah menjadiPerpustakaan Sejarah Politik dan Sosial Departemen P&
K.
Zaman setelah merdekaSetelah Indonesia memproklamasikankemerdekaannya,
tidak banyak kegiatan yangdilakukan oleh Bataviaasch Genootschap
vanKunsten en Wetencshappen (BGWK) danperpustakaan yang ada di
Indonesia, terutamayang berkaitan dengan fungsi deposit
bahanperpustakaan. Hal ini karena Indonesia baru sajamerdeka. Namun
lambat laun perpustakaan diIndonesia mulai bangkit sejalan
denganberkembangnya perekonomian Indonesia.
Masuknya Perpustakaan ke
Sekolah-sekolah Perpustakaan sebenarnya sudah mulai masukke sekolah
sejak zaman Hindia Belanda.Namun pada zaman Jepang sempat
tidakberkembang. Pada zaman Belanda, banyak perguruan tinggiyang mulai
berdiri. Dengan berdiinya perguruntinggi itu, dibangunlah perpustakaan
diberbagai perguruan tinggi sebagai saranapendukung.
Pada
tahun 1950-1960 pemerintah RepublikIndonesia mulai mengembangkan
perpustakaanmelalui pendirian Taman Pustaka Rakyat /TPR(Sumiati dan
Arief, 2004). Ada tiga tipe TamanPustaka Rakyat :(1). Tipe A untuk
pedesaan, dengan komposisikoleksi 40 % bacaan setingkat SD dan 60
%setingkat SMP(2). Tipe B untuk kabupaten, dengan komposisikoleksi 40 %
bacaan setingkat SMP dan 60 %bacaan setingkat SMA(3). Tipe C untuk
provinsi, dengan komposisikoleksi 40 % bacaan setingkat SMA dan 60
%bacaan setingkat Perguruan Tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar